Wednesday, November 16, 2005

Catatan Pinggir

Sekarang ini aku sedang di sibukkan oleh sebuah buku yang bagus. Buku ini kenang kenangan dari liburanku bulan Oktober kemaren. Buku yang di belikan oleh seseorang yang menyayangi aku.
MMm terkagum2..salah satunnya tulisan ini

Marhaen

Petani adalah makhluk yang tampaknya sulit dimengerti. Seperti menghadapi sebuah lukisan Picasso, pelbagai orang merasa pintar dengan membicarakannya. Tapi beberapa banyak pemikir yang tak tahu apa gerangan yang harus terjadi pada petani, penduduk penting Dunia ketiga itu ?

Setidaknya Marx tahu itu. Kita maklum. Marx tidak lahir di tepi sawah. Tempat ia di besarkan. Tiers, di Prusia, sudah jadi sebuah kota bahkan Abad Pertengahan. Di situlah masa kecil dan remaja MArx bersumbu, di sebuah rumah gaya Barok di Bruckenstrasse. Ayahnya seorang ahli hukum yang terpandang
Maka, apa yang di mengertinya tentang petani ? Kurang lebih 27 tahun yang lalu David Mitrany menulis sebuah buku,
Marx against the Peasant , dan seorang Marxis yang mencoba lebih memahami petani, Rex Mortimer, bahkan mengatakan Marx secara tegar bersifat ''anti petani''.

Lenin, seorang Marxis dari cabang yang lebih temberang melanjutkan sikap itu. Ia memang membikin '' revolusi sosialis'' yang pertama justru di negri Rus, sebuah wilayah luas dengan jutaan petani. Tapi sikapnya terhadap orang- orang ''agraris'' itu adalah apa-boleh-buat.





No comments: