Friday, September 09, 2005

"no title, i got no clue "(in very2 deep thinking...i'm confused)

Ada orang yang sekali lihat, jatuh cinta, mereka kawin dan hidup bersama sampai mereka tua. Ada juga yang berasal dr berteman, saling menyayangi , cinta ...dan akhirnya mereka bersama.Cinta mereka tak pernah berubah, dr tahun ke tahun semakin mendalam. Nenek dan Orang tua kita banyak yang seperti itu, kawin sampai mereka baru dipisahkan dg kematian. Jaman kita sekarang ini jumlah perceraian semakin membesar. Bukan hanya di Negara Europa / Amerika, tapi juga di negara Asia. Kenapa ??? apa yang salah dg hidup kita.Kenapa kok susah sekalai mencari yang memang di takdirkan buat kita....adakah orang yang di takdirkan buat kita??? atau itu hanya Ilusi dari medien???seperti Valentine Day, Hellowin.
Bukan orang yang di takdirkan buat kita ,ttp sebenarnya kuncinya bagaimana kita berkompromi dg pasangan kita ????aku nggak tau...

Aku juga berpikir sejak 2 hari yang lalu, pada saat temanku kerjaku( aku singkat namannya ''Jea'' bercerita ttg pacarnya , mereka sudah bersama selama 4 tahun). Dia cerita, perasaan yang '' "Dulu'' itu hilang, perasaan saling mencintai... hilang ntah ke mana .''Jea'' nggak bisa bilang apa dia nggak sayang lagi, tapi rasa cinta itu hilang....
Kita bertanya teman kerja kita ( cewek ) yang agak tua dr kita, dan sudah 10 tahun pacaran + kawin . Dia bilang merasaan dia ke suaminya masih seperti 10 tahun yang lalau, seperti saat permulaan dan justru mendalam.
Kita jadi berpikir ( aku dan ''Jea'') apa yang salah dg kita ??? apa kita ini memang tidak mampu untuk menjalin hubungan. ''Jea'' bilang, ini hubungan ke 3 ku yang selalu setelah menginjak tahun ke 4 aku mau putusin, karena aku kehilangan perasaan cintaku.Mmmm

aku kagum dg orang yang bisa menjalin perasaan mereka bertahun2.Aku sendiri belum pernah menjalin hubungan lebih lama dr 5 tahun. Aku nggak tau bagaimana cara mereka bisa menjalin hubungan selalama bertahun2. Salut deh...



Masih banyak pertanyaan di kepalaku saat ini, seperti:


Apa perasaan cinta kita bisa tetap, dari tahun ke tahun??? Apa rahasiannya???


Adakah cinta Abadi ?




Adakah orang di luar sana yang memang di tentukan buat kita, yang selalau kita cari ntah sampai kapan ????atau itu hanya kompromis diantara 2 manusia yang berlain jenis??





Perjajian sebelum kawin.... apa itu yang penting di Era kita saat ini.??? yang menyelamatkan kita dr bencana cinta ??? Tapi kenapa Nenek kita dan orang tua kita bisa berhasil tanpa itu semua.

Apa dunia kita semakin penuh dg kekerasan , kebohongan, stress ( ntah pekerjaan , dan tekanan dr luar ) atau lawan jenis kelamin yang lain yang mengiurkan naluri sex kita ????





Apa karena wanita punya peran yang lain saat ini, wanita saat ini semakin mandiri dan menentukan jalan mereka sendiri.
Jelas dulu lain, wanita tempatnya di dapur, mengasuh anak dan meladeni suami. Dan suami yang mencari makan, buat tempat untuk perlindungan ( rumah ) dan melindungi keluarga.Apa karena wanita juga bekerja di luar rumah, membuat peran alami itu berubah ????


I don't know....aku nggak tau.....

7 comments:

Anonymous said...

Bicara soal cinta memang tidak ada habisnya.....

Suatu hari, Plato bertanya pada gurunya, "Apa itu cinta? Bagaimana saya bisa menemukannya?

Gurunya menjawab, "Ada ladang gandum yang luas didepan sana.Berjalanlah kamu dan tanpa boleh
mundur kembali, kemudian ambillah satu saja ranting.

Jika kamu menemukan ranting yang kamu anggap paling menakjubkan, artinya kamu telah menemukan
cinta" Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama,dia kembali dengan tangan kosong, tanpa membawa
apapun.Gurunya bertanya, "Mengapa kamu tidak membawa satupun ranting?"

Plato menjawab, "Aku hanya boleh membawa satu saja, dan saat berjalan tidak boleh mundur kembali
(berbalik)"

Sebenarnya aku telah menemukan yang paling menakjubkan, tapi aku tak tahu apakah ada yang lebih
menakjubkan lagi di depan sana, jadi tak kuambil ranting tersebut. Saat kumelanjutkan berjalan
lebih jauh lagi, baru kusadari bahwasanya ranting-ranting yang kutemukan kemudian tak sebagus
ranting yang tadi, jadi ta k kuambil sebatangpun pada akhirnya"

Gurunya kemudian menjawab " Jadi ya itulah cinta" Di hari yang lain, Plato bertanya lagi pada
gurunya, "Apa itu perkawinan?

Bagaimana saya bisa menemukannya?" Gurunya pun menjawab "Ada hutan yang subur didepan saja.
Berjalanlah tanpa boleh mundur kembali (menoleh) dan kamu hanya boleh menebang satu pohon saja.
Dan tebanglah jika kamu menemukan pohon yang paling tinggi, karena artinya kamu telah menemukan apa itu perkawinan" Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan membawa pohon. Pohon tersebut bukanlah pohon yang segar/ subur, dan tidak juga terlalu tinggi. Pohon itu biasa-biasa saja.

Gurunya bertanya, "Mengapa kamu memotong pohon yang seperti itu?"

Plato pun menjawab, "sebab berdasarkan pengalamanku sebelumnya, setelah menjelajah hampir setengah hutan, ternyata aku kembali dengan tangan kosong. Jadi dikesempatan ini, aku lihat pohon ini, dan kurasa tidaklah buruk-buruk amat, jad i kuputuskan untuk menebangnya dan membawanya kesini.

Aku tidak mau menghilangkan kesempatan untuk mendapatkannya"

Gurunyapun kemudian menjawab, "Dan ya itulah perkawinan"


CATATAN - KECIL :

Cinta itu semakin dicari, maka semakin tidak ditemukan. Cinta adanya di dalam lubuk hati, ketika dapat menahan keinginan dan harapan yang lebih.

Ketika pengharapan dan keinginan yang berlebih akan cinta, maka yang didapat adalah kehampaan...
tiada sesuatupun yang didapat, dan tidak dapat dimundurkan kembali. Waktu dan masa tidak dapat
diputar mundur.


"Terimalah cinta apa adanya"

______________________________________________________________

Perkawinan adalah kelanjutan dari Cinta. Adalah proses mendapatkan

kesempatan, ketika kamu mencari yang terbaik diantara pilihan yang
ada,

maka akan mengurangi kesempatan untuk mendapatkannya, Ketika
kesempurnaan

ingin kau dapatkan, maka sia2lah waktumu dal am mendapatkan perkawinan
itu,

karena, sebenarnya kesempurnaan itu hampa adanya.

cavinus said...

MmM bagus juga pemikiran kamu, jalan pikir kamu masih kayak dulu... Selalu beri tau aku, tanpa aku merasa kayak di gurui.Thanks deh ka...

ambaradventure said...

Cinta itu seperti tumbuhan Julia, tergantung kita merawatnya membuatnya makin subur atau bahkan mati. Itulah misterinya....

M.A. Sanjaya said...

IMHO, kayaknya yg bikin pernikahan jaman dulu awet itu bukan cintanya, tapi ikhlasnya, perasaan bersyukur dan menerima dengan lapang dada atas apa yg sudah dijalani dan tetap komitmen utk menjalaninya, enak maupun gak enak, toh enak gak nya itu relatif menurut masing2 manusia.

cinta dan sex cuman bonusnya, ada yg dapat, ada yg gak.

Anonymous said...

Pernah terpikirkan olehku:
" Kalau Tuhan memang mengirimkan pasangan jiwa untuk kita, kenapa Tuhan tidak menciptakan skema perlindungan"
" Skema perlindungan untuk terus menjaga kita dan pasangan jiwa "
" Semacam tanda, di satu tempat yang mudah terlihat, di kening misalnya, penanda yang jelas jika sesuatu terjadi pada hubungan yang sedang berjalan. Ketika seseorang membina kasih dengan orang lain yang bukan pasangannya, meski mereka tertawa, tanda itu memancarkan cahaya yang redup, gelap dan orang-orang di sekeliling tahu mereka tengah terlibat hubungan lain "

" Kira-kira kenapa ya Tuhan tidak menciptakan itu? "

Kenapa tidak ada tanda di kening?

Adalah untuk belajar memaafkan, menepiskan dendam, meminggirkan pilu, mengusir luka, merajut kembali kepercayaan. Meresapi, ada kalanya kita, dan orang-orang di sekeliling, mengambil pijakan yang bisa jadi salah. Bahwa hidup seringkali tidak berjalan serasi seperti cetak biru yang kita rencanakan.

Saat berhasil mengatasi ini, satu pelajaran hidup telah kita petik. Bersiap menyambut fajar dengan secercah senyum.
Perih yang sesekali mungkin masih datang berkunjung, menyadarkan kita untuk tidak melakukan hal yang sama pada seseorang yang menempati ruang kecil di sudut hati.

Dan … adalah untuk belajar setia meski tanpa tanda di kening…

cavinus said...

Aduh gus,MMm kamu buat aku berpikir deh. Sebenarnya aku juga nggak begitu paham,apa yang kamu tulis itu...maaf, aku tuh agak tel-mi kadang2..hi..hi...

Anonymous said...

Wah bagus2 semua komennya ya ^_^
Sebenernya apa yg kita inginkan dr pasang kita??? Kl yg diinginkan cinta maka kita harus memberikan seluruh cinta kita, menerima dia apa adanya. Di dalam cinta gak boleh ada ego. Liat aja orang tua kita yg mencintai anak2nya. Itu lah cinta, bisa ngak kita memperlakukan pasangan kita seperti itu? Mencintainya seperti mencintai diri kita sepenuh hati ;)
Cinta abadi itu ada, contohnya ya yg udah hidup bersama sampe tua dan meninggal :p
Bukti yg kuat kan hehehehehe......
Setiap orang sebenarnya punya pasangan yg telah ditentukan, jd jangan takut tidak punya pasangan. Cuma ya kadang dr kita sendiri pengen punya pasangan yg sesuai selera, makanya Tuhan jg mengijinkannya. Jd jgn salahkan orang lain ato Dia yg memberikan sesuai keinganan kita :p
Soal kawin, kayaknya jaman sekarang orang kawin karena kebutuhan lahiriah, agar kelak punya anak dan punya tmn di masa tua ^_*